DAAN MOGOT, PEMUDA GIGIH PEJUANG INDONESIA

Daan Mogot, salah satu contoh pemuda yang dapat diteladani kisah perjuangannya demi tanah air Indonesia

REVIEW NOVEL HUJAN

Novel terbaru karangan Tere Liye berjudul Hujan yang menceritakan kehidupan seorang gadis bernama Lail, salah satu korban selamat dari bencana gunung meletus skala 8 VEI.

AYAT-AYAT CINTA 2

Sebuah novel karya Habiburrahman El Shirazy, merupakan lanjutan dari Ayat-Ayat Cinta 1 yang mengkisahkan hidup seorang muslim Indonesia bernama Fahri.

REMBULAN TENGGELAM DI WAJAHMU

Sebuah review novel karya Tere Liye. Novel yang mengisahkan jawaban atas pertanyaan berkecamuk milik Ray atas apa yang ia peroleh sepanjang hidupnya.

FT : SUNDERLAND VS MU 2-1

Bertandang ke Stadium of Light, MU justru kembali tersungkur. Perjalanan menembus empat besar pun kian sulit.

DILAN

Sebuah novel karya Pidi Baiq yang mengangkat kisah percintaan anak SMA. Ceritanya ringan dan menggemaskan.

FT : CHELSEA vs MU 1-1

Bertandang ke Stamford Bridge, MU harus puas berbagi angka. Sempat unggul melalui gol Jesse Lingard, gol Diego Costa pada menit ke-90 memupus harapan MU untuk membawa pulang poin penuh.

NEGERI DI UJUNG TANDUK

Sebuah review Novel karya Tere Liye : Negeri di Ujung Tanduk

Sabtu, 11 Desember 2010

ROAD TO CHAMPION
















Memasuki bulan November, para mahasiswa matematika UI sedikit bisa bersantai karena telah menyelesaikan minggu Ujian Tengah Semester (UTS). Bagi mereka yang merasa sukses dengan ujiannya, pasti akan merasa bahagia dan ingin mempertahankannya untuk UAS nantinya. Namun bagi yang ujiannya suram ^^, maka saat inilah untuk mulai bertobat ke jalan yang benar.
Di sisi lain, HMD Matematika UI 2010 memulai kembali aktivitasnya. Pada bulan November ini, rencananya akan diadakan kegiatan Math Cup 2010. Math Cup ialah semacam kompetisi olahraga dalam berbagai bidang olahraga yang diikuti oleh semua angkatan aktif yang ada di Matematika UI. Untuk saat ini, panitianya diserahkan kepada angkatan 2009 dengan Wilibrordus Leo Agung sebagai Project Officer. Setelah mengumpulkan penanggung jawab tiap bidang, segeralah disusun tema untuk acara ini, yakni SPSS (Score Point in Spirit of Solidarity).
Pada kesempatan kali ini, angkatan kami memang tidak terlalu memikirkan mengenai bagaimana kita bisa menjadi juara umum pada ajang ini. Karena kami sebagai pihak panitia, kami lebih memikirkan pelaksanaan teknis acara dan bagaimana caranya agar semua angkatan aktif yang ada dapat berpartisipasi pada acara ini sehingga tujuan yang diinginkan mampu tercapai. Akan tetapi, ada satu ajang yang sepertinya menjadi ambisi utama angkatan kita pada Math Cup kali ini, yakni menjadi juara pertama pada cabang futsal baik putra maupun putri. Mengapa begitu?? Futsal merupakan salah satu cabang yang cukup prestisius sehingga semua angkatan yang ada ingin sekali menjadi juaranya. Dengan begitu, walaupun tidak jadi juara umum namun kita mampu meraih gelar yang paling prestisius, akan membuat kami sangat bangga (padahal pengen banget semua cabang kita juarain, tahun depan ya frend,....!!!^^)
Tibalah saatnya drawing untuk pertandingan semua cabang. Di cabang bulutangkis, kita bertemu angkatan senior, yakni 2007. Pada basket putra, kita juga bertemu angkatan 2007 sementara putri bertemu angkatan 2008. Di cabang voli putra dan putri kita bertemu angkatan muda, yakni 2010 yang konon banyak dari mereka merupakan atlet voli MIPA. Pada ajang yang menjadi target utama kita, yakni futsal putra, kita bertemu angkatan 2008. Kemudian 2006 melawan 2010, sementara 2007 menunggu pemenang antara 2006 versus 2010. Lalu untuk futsal putri, angkatan kami bertemu dengan 2008 dan 2007 bertemu 2010.
Secara pemetaan kekuatan futsal putra pada semua peserta, 2008 merupakan lawan yang mampu kita kalahkan. Melihat dari pertemuan sebelumnya, kita mampu mengalahkan mereka dengan skor telak, 6-1(Math League). Harusnya, untuk pertemuan kali ini, kita juga mampu mengalahkan mereka dengan mudah. Kami sangat beruntung karena tidak bertemu dengan angkatan 2006 yang sebelumnya mampu membantai kita 4-0 (Math League) atau 2007 yang merupakan juara bertahan futsal putra Math Cup 2009 atau angkatan 2010 yang kekuatannya masih misterius.
Singkat cerita, hari dimulainya pertandingan pembuka pada cabang futsal putra tinggal sehari lagi. Para perancang strategi kita yakni Danang Dwi Kurniawan dan Soleman mulai mempersiapkan beberapa strategi untuk pertandingan nanti. Kami tidak khawatir mengenai kapabilitas mereka sebagai perancang strategi, karena mereka sudah sangat berpengalaman. Danang merupakan pelatih pada Game Football Manager dan pernah mengantar timnya menjadi juara atau Soleman yang telah menamatkan Game Plant versus Zombie dengan segala strategi pertahanannya yang sukses menahan para zombie. (wkwkwkk....) . Sekitar pukul 08.00 malam, mereka merampungkan rancangan strateginya. Kita tetapkan bahwa formasi yang dipakai adalah 1-2-1 dengan Danang sebagai back tunggal, Anton sebagai gelandang kiri, Faisal sebagai gelandang kanan dan Agung sebagai striker tunggal serta tak lupa penjaga gawang kita Kemal. Untuk pemain pelapis, katanya siapa aja boleh main, karena kita pasti menang ( optimis banget...)
Tiba pula hari di mana kami akan bertanding. Pertandingan ini dilaksanakan di Oase stadium yang terletak di Kukel Town. Pertandingan pertama adalah 2009 versus 2008. Sebelum pertandingan dimulai, kami melakukan doa bersama supaya kami mampu memenangi pertandingan kali ini. Pertandingan pun dimulai dengan kick off dari 2009. Baru beberapa menit dimulai, Agung telah mampu membuat 2009 unggul. Ia mencetak gol melalui tendangan bebas. Tak lama kemudian giliran Faisal yang menggandakan keunggulan bagi 2009. Sebelum babak pertama selesai, Agung mencetak gol keduanya demi membawa 2009 unggul sementara 3-0 atas 2008.
Pada waktu jeda istirahat, kami membicarakan masalah rotasi pemain. Beberapa pemain yang masih bugar seperti Sandy, Budhi, Alfian, Wiwit dan Hendy siap dimasukkan. Dan benar, di babak kedua kami benar – benar merombak pemain karena pemain yang diturunkan dibabak pertama, kecuali Danang, benar – benar diganti total oleh semua pemain pelapis yang telah disiapkan ( Keren woy rotasinya,hahaa...) Strategi ini cukup berhasil, di awal babak kedua, pemain masa depan matematika UI, Budhi berhasil menambah keunggulan 2009 menjadi 4-0 melalui gol spektakulernya. Kemudian Agung yang kembali masuk mencetak hattrick sehingga 2009 unggul 5-0. Melalui kerjasama yang apik, 2009 berhasil menambah keunggulannya menjadi 6-0 melalui Budhi. Agung menutup pesta gol 2009 ke gawang 2008 dengan mencetak gol keempatnya pada pertandingan ini sehingga 2009 menang 7-0 atas 2008.
Sungguh hasil yang sangat memuaskan karena kami mampu menang dengan skor telak. Pertandingan selanjutnya mempertemukan 2006 versus 2010 yang pada akhirnya dimenangkan 2006 dengan skor 4-2. Malam harinya, di base camp 2009, yakni SAWIT, kita pesta Martabak untuk merayakan kesuksesan kita masuk final dan kita tinggal menunggu pemenang antara 2007 dan 2006. Semua anak putra matematika 2009, larut pada kebahagiaan malam itu.
Hari – hari pun berlalu dengan penuh kecemasan, karena kontingen 2009 pada berbagai cabang gagal mencapai final. Banyak kesalahan strategi dan kondisi yang tidak menguntungkan yang membuat kontingen kami gagal melaju ke final. Hingga hari ke.....( w ga tau hari ke berapa,^^) kontingen kami belum ada yang melaju ke final selain futsal putra.
Pertandingan penentuan lawan kami pun digelar di MIPA’s Field Stadium yang bertaraf internasional dengan rumput yang berkualitas. Di stadium inilah banyak pertandingan penting di gelar, termasuk final Math Cup 2010 yang rencananya akan digelar di tempat ini.( Harap jangan dipercaya mengenai perkataan tentang lapangan MIPA,^^). Pertandingan itu mempertemukan 2006 dan 2007. Dan diluar dugaan, juara bertahan kita, 2007, dibantai denga skor cukup meyakinkan, 4-1. Sehingga, kita akan bertemu 2006 di Final.
Malam sebelum pertandingan final futsal Math Cup 2010, kami menghibur diri dengan menyaksikan pertandingan pembuka piala AFF antara tanah air tercinta kita, Indonesia melawan Malaysia. Pada awalnya, kami sudah kurang yakin karena Indonesia tertinggal lebih dahulu oleh Malaysia. Namun pada akhirnya, Indonesia menunjukkan semangat juang yang luar biasa sehinnga mereka mampu membalik keadaan bahkan membantai Malaysia dengan skor 5-1. Terinspirasi dari hal tersebut, Danang dan Soleman bersemangat untuk menyusun strategi demi final futsal putra besok. Setelah menguji beberapa teorema, menyusun beberapa algoritma, menghubungkan graf – graf, menghitung probabilitas mencetak gol, serta mencari vektor eigen yang tepat demi kelancaran serangan tim kita agar arahnya jelas, ^^ ditetapkan sudah bahwa kita memakai formasi 2-1-1 dengan Danang sebagai pemain belakang, Soleman sebagai pemain yang mobile membantu pertahanan dan penyerangan dan mempunyai misi khusus untuk menempel salah satu pemain kunci 2006, TEGUH. Kemudian diikuti oleh Faisal sebagai gelandang serang dan Agung yang merupakan striker tersubur kita (bukan golnya yang tersubur ya, tapi .....^^) menjadi striker tunggal. Disiapkan Sandy sebagai pelapis Soleman, serta Wiwit sebagai pelapis Kemal dan Hendy serta Alfian sebagai pelapis Faisal dan Agung.
Pertandingan Final futsal putra digelar hari Rabu, tanggal 2 Desember 2010 di MIPA’s Field Stadium pukul 15.00. Sore itu, penonton di stadium lebih banyak dari biasanya, sehingga jika kita aproksimasi mencapai 10.000 orang. Seperti biasa, sebelum pertandingan, kami berkumpul untuk berdoa bersama demi mendapatkan hasil yang terbaik.
Kick Off pun dimulai. Atmosfer pertandingan yang cukup panas sangat terasa hingga ke bangku penonton. Tensi yang tinggi sering menimbulkan pertarungan fisik (body attack). Sorak – sorai penonton menambah ramai pertandingan final tersebut. Kedua tim silih berganti melakukan serangan. Angkatan 2009 yang mengandalkan umpan – umpan panjang sering merepotkan barisan pertahanan 2006. Puncaknya sepakan indah Anton yang masih membentur mistar gawang serta beberapa peluang lainnya yang membuat Ka Rendy’06 jatuh bangun menyelamatkan gawangnya. Angkatan 2006 juga tak mau kalah, serangan – serangan mereka sering menusuk ke jantung pertahanan 2009. Para pendukung 2009 pun sering menghela napas tiap 2006 memperoleh peluang mencetak gol. Apalagi ketika ka Teguh’06 melakukan sepakan jarak jauh yang hampir membobol gawang Kemal’09. Namun untungnya, dewi fortuna masih berpihak pada tim kami karena sepakannya masih membentur mistar. Babak pertama pun berakhir dengan skor 0-0.
Pada masa jeda, kami banyak mendapat masukan dari pelatih kita asal Cina, Andrew Bo Neng. Setelah masa jeda selesai, babak kedua pun dimulai. Tensi pertandingan masih belum turun. Kedua tim masih saling serang demi mendapat kemenangan. Kali ini, Ka Rendy’06 benar – benar harus jatuh bangun hingga kacamatanya hampir terinjak saat enyelamatkan bolanya. Namun hingga babak kedua berakhir skor 0-0 tetap bertahan sehingga diperlukan babak tambahan.
Pada babak tambahan, Kemal’09 minta digantikan oleh Wiwit’09 sebagai penjaga gawang. Hasilnya pun tidak sia – sia, pada awal babak tambahan pertama, Wiwit mengirimkan lemparan jauh ke depan untuk diberikan kepada Agung. Lemparan yang diberikan oleh Wiwit pada akhirnya mampu disontek dengan manis oleh Agung melaui celah sempit setelah melewati penjagaan ketat pemain belakang 2006. Ka Rendy’06 selaku penjaga gawang 2006 pun tidak menyangka akan terjadi gol melalui sudut sempit tersebut ( pojok kanan gawang) sehingga ia hanya terpaku saat bola masuk ke gawangnya. Angkatan 2006 yang tidak terima akan gol itu, langsung meningkatkan serangan. Namun usaha mereka, masih belum menemui hasil hingga babak tambahan pertama usai.
Pada babak tambahan kedua, pertahanan 2006 kembali lengah sehingga 2009 mampu menambah keunggulannya melalui Faisal dengan sundulan kepalanya. Sorak sorai pendukung 2009 pun meluap karena dengan keunggulan ini mereka semakin yakin bahwa kemenangan sudah ada di depan mata mereka. Tak lama kemudian peluit panjang tanda pertandingan berakhir pun dibunyikan. Dengan ini, gelar juara futsal putra 2009 jatuh ke tangan 2009. Semua pemain 2009 melompat kegirangan. Para pendukung pun ikut bangga atas keberhasilannya ini. Target prestisius yang kita nantika itu kini telah berhasil kita dapatkan. Puji syukur kepada Allah yang telah memberikan kami kemenangan serta teman – teman yang telah membantu kami. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam meraih kesuksesan ini.
Rasa bahagia pun menyelimuti hati – hati kami. Kekecewaan kami terhadap kontingen – kontingen kami pada cabang yang lain tertutupi oleh kesuksesan ini. Malam harinya, kami berpesta di basecamp, SAWIT, yang kebetulan pemilik basecamp-nya juga sedang mengadakan acara besar sehingga kita kecipratan untungnya.^^ Malam itu, kami sangat puas dan bangga atas penampilan kami di pertandingan final tadi. Kita mampu membuktikan bahwa kita mampu menjadi juara di matematika. Nah, sekarang giliran futsal putrinya nih,... Semoga futsal putrinya bisa juara juga sehingga kita bisa mmengawinkan gelar juara futsal putra dan putri alias double winner. Sukses terus ya friend!!!!