Pagi
bloggers, semoga semua dalam keadaan sehat dan bersemangat dalam
menjalankan aktivitasnya hari ini. Hhhmmm,.... pasti masih pada mikirin harga
BBM yang naik ya?? Berita mengenai harga kenaikan BBM itu memang sedang hot
semalam. Sosial media seperti facebook dan twitter penuh dengan komentar
terhadap info tersebut. Ada yang pro dan kontra, wajarlah. Daripada mikirin
harga BBM yang naik beserta dampaknya, saya punya info menarik nih yang mungkin
akan menginspirasi kompasianers semua. Mau tahu kan? Lanjutkan bacanya ya!
Beberapa
hari yang lalu, saya sempat melihat berita di salah satu televisi swasta yang
menceritakan tentang khasiat dari buah naga. Setelah saya simak, ternyata
infonya cukup menarik. Berita tersebut mengatakan bahwa kulit buah naga dapat
digunakan untuk mendeteksi formalin dan boraks yang terdapat pada makanan.
Canggih kan? Biasanya kulit buah naga tidak akan kita pakai lagi dan langsung
dibuang saja ke tempat sampah. Dengan ditemukannya fakta ini dapat membuat
barang yang tidak terpakai, seperti kulit buah naga dapat menjadi sesuatu yang berguna
kembali. Berangkat dari rasa penasaran yang ada pada diri saya, saya mulai
mencoba mencari berita yang berkaitan dengan khasiat buah naga ini.
Setelah
browsing, ternyata penelitian mengenai kulit buah naga dilakukan oleh
sekelompok anak SMA di daerah Gresik, Jawa Timur tepatnya di SMA Hidayatus
Salam. Sangat membanggakan ya mereka. Menurut penuturan salah seorang siswa
yang terlibat dalam penelitian tersebut, ide awal penelitian muncul ketika mereka
banyak melihat bahan makanan yang mengandung pengawet berupa formalin dan
boraks. Setelah mereka teliti, ternyata kulit buah naga mampu mendeteksi
penggunaan formalin dan boraks pada makanan.
Lalu,
bagaimana cara kerja dari kulit buah naga tersebut? Pertama-tama potong kulit
buah naga ke dalam beberapa bagian dan rendam bersama air tawar yang dicampur
dengan perasan jeruk nipis. Kemudian, tunggu beberapa saat hingga air rendaman
berubah menjadi merah. Ambil tissue dan celupkan ke dalam air rendaman.
Tempelkan tissue yang sudah dicelup pada makanan yang akan diuji. Biarkan tissue
menempel pada makanan selama kurang lebih sepuluh menit. Apabila tissue
memberikan warna merah yang lebih lama, tandanya makanan yang diuji mengandung
formalin ataupun boraks. Namun apabila tissue berangsur-angsur memudar menjadi
warna putih, maka makanan yang diuji tidak mengandung formalin ataupun boraks.
Sekelompok
siswa SMA tersebut telah melakukan percobaan pada tahu dan pentol (mirip
bakso). Pada percobaan tahu, tissue yang memberikan warna merah lebih lama
menandakan bahwa tahu tersebut mengandung formalin ataupun boraks namun jika
yang terjadi sebaliknya maka tahu tidak mengandung formalin ataupun boraks.
Sementara pada pentol, pentol yang mengandung boraks akan terlihat warna ungu
pudar sementara yang tidak meengandung boraks akan memperlihatkan warna merah
muda. Selain itu, mereka juga melakukan percobaan pada teh. Hasilnya
menunjukkan untuk teh yang mengandung boraks akan berwarna coklat sementara
yang tidak mengandung boraks akan berwarna merah muda.
Nah,
udah pada tau kan? Menarik untuk dicoba. Anak-anak SMA tersebut telah melakukan
hal yang inspiratif dan mampu membuat orang lain berdecak kagum. Salut buat
mereka dan semoga akan banyak generasi muda yang inspiratif seperti mereka. Apabila
penelitian ini dilanjutkan, bukan tidak mungkin dapat dibuat alat pendeteksi
boraks ataupun formalin menggunakan kulit buah naga karya anak bangsa. Luar
biasa bukan? Dan siapa tahu nanti berkembang penelitian lainnya dan ada anak
bangsa yang mampu menemukan energi alternatif yang bisa dipakai secara massal
sehingga kita gak pusing lagi kalo harga BBM naik, hehee...
Semoga
bermanfaat!
kemarin juga sempet baca di rumah maya sobat blogger lainnya. Memang bisa digunakan untuk mendeteksi formalin dan borak sob.
BalasHapusterima kasih mas Yitno sudah mampir, :D
HapusIya, salut sama mereka yang melakukan penelitian ini
Sudah pernah mencoba Buah Naga belum?
BalasHapusOrtu saya bertani Buah Naga lho. :D #promosi. :P
pernah, biasanya dicampur sama es buah, hehee
Hapusemang sekilo berapa?? :D
drpd mikirin BBM mendingan makan buah naga aja, ya :D
BalasHapusbener banget mba, mikirin BBM bikin pusing, kalo makan buah Naga kan bikin kenyang ga pusing, hehee
Hapusmakasih udah mampir di lapak saya, :D
misi, mau tanyak. perasan jeruk nipisnya itu harus berapa tetes ya kira kira? terus fungsinya jeruk nipis itu buat apa? buat bahan kir nih. tolong dijawab yaa. makasihh
BalasHapus