Rabu, 19 Januari 2011

AMAZING SATURDAY


Sesaat lagi fajar akan segera datang. Sang rembulan perlahan mulai bergerak ke belahan bumi lainnya. Bintang - bintang yang bertaburan di langit tak kenal lelah bersinar meskipun fajar sebentar lagi datang. Angin subuh yang dingin perlahan berhembus menyentuh pepohonan yang sedikit bergoyang. Sewaktu - waktu terdengar suara kokokan ayam yang lantang. Suara - suara gaduh orang yang beraktivitas pun sudah mulai terdengar. Masjid - masjid pun mulai mengumandangkan dzikir, tilawatil Qur'an ataupun bersholawat sembari menanti waktu subuh.

Saat waktu subuh datang, masjid - masjid berlomba - lomba mengumandangkan adzan. Di sisi lai, diriku masih terlelap tidur dengan berselimut mimpi. Adzan subuh yang berkumandang belum mampu membangunkanku. Alarm HP-ku yang berulang kali berdering juga tak mampu membuatku terusik. Hingga pada akhirnya ibuku yang mampu membangunkanku. Mata ini masih terasa berat untuk terbuka. Tubuh ini pun masih sangat malas untuk beranjak dari singgasana mimpi ini. Dengan gontai aku segera menuju kamar mandi untuk berwudhu guna melaksanakan sholat subuh.

Usai sholat subuh, aku duduk termenung sejenak memikirkan kegiatan hari ini. Hari ini memang ada kegiatan pertemuan penerima beasiswa Tatap Muka Karya Salemba Empat (KSE) yang diadakan di Balai Sidang UI, Depok. Kegiatan tersebut wajib dihadiri oleh para penerima beasiswanya dan Alhamdulillah saya termasuk yang menerimanya. Namun hari ini saya benar - benar malas untuk ikut acara seperti itu. Menurut kabar yang terdengar, acaranya nanti berisi sharing dengan alumni dan ada motivation trainingnya. Jujur, semenjak dulu jika ada acara seperti ini, pada ujungnya saya kana bosan dan ngantuk sehingga tidak mendapat manfaatnya. Hal itulah yang membuat saya malas untuk hadir, namun apa boleh buat karena ini wajib dan berkaitan dengan beasiswa yang saya terima, maka dengan sedikit berat hati saya pun datang.

Lalu lintas hari ini sangat lengang, maklum hari Sabtu. Bus yang kutumpangi pun berjalan tanpa hambatan, kecuali terhambat lampu lalu lintas yang menyala merah. Aku pun sampai lebih cepat dari biasanya, yakni hanya 1,5 jam dari yang biasanya kurang lebih 2 jam. Aku tiba di sana pukul 08.22 WIB. Terlihat sudah cukup banyak orang di sana. Setelah melakukan registrasi, mataku mulai mencari - cari teman - teman Matematika yang juga terdaftar pada beasiswa ini. Namun setelah mataku berputar - putar, tidak berhasil kutemui satupun anak matematika hingga akhirnya aku menunggu mereka sendiri ( maklum, banyak yang belum gw kenal,hahaa...) Keadaan tersebut membuat dugaanku bahwa aku akan bosan semakin dekat dengan kenyataan. Sambil menunggu acara dimulai dan menunggu anak matematika yang lain kubaca lembaran yang dibagikan saat registrasi tadi.

Saat waktu menunjukkan pukul 09.15 WIB, panitia menginstuksikan peserta untuk segera masuk karena acara akan segera dimulai. Hingga saat itu, belum ada satu pun anak matematika yang hadir ( Aaarrgghhh, pada ke mane sih nih,... ) Karena bosan, aku pun berkenalan dengan orang yang duduk di sebelahku yang ternyata seorang pria anak Sastra Arab'09 yang kenal dengan teman SMA-ku Siti Soffah. Segera kami larut dalam obrolan - obrolan ringan.

Pembawa acara mulai memasuki panggung pertanda acara memang benar - benar dimulai. Aku pun berusaha untuk bisa menikmati acara ini walau rasa malas masih ada di dalam hati ini. Acara dibuka dengan membaca doa masing - masing serta menyanyikan lagu Indonesia Raya yang dilanjutkan pemberian beasiswa riset kepada mahasiswa yang telah diseleksi. Mereka yang beruntung itu ialah mahasiswa dari FK UI'07, mahasiswa Perikanan dan Kelautan UNPAD'08 dan mahasiswa IPB'07 masing - masing satu orang. Mereka telah melakukan beberapa riset dan diperlombakan kemudian diseleksi sehingga mereka patut mendapat beasiswa ini sehingga riset mereka dapat berlanjut. Selanjutnya diresmikan juga salah satu program Karya Salemba Empat (KSE) yakni Rumah Pintar (RUPIN) oleh penanggung jawabnya. Para hadirin yang ada di sana pun bertepuk tangan. Selanjutnya ada penampilan dari Karawitan Jawa yang semuanya anak UI. Dan yang mengagumkan bagi saya ialah yang memainkan Gong ialah wanita. ( Keren,...) Mereka membawakan beberapa lagu, diantaranya Perahu Layar dan Genderang UI. Setelah penampilan karawitan Jawa tadi, saya mulai terasa terhibur dan berharap acara berikutnya tidak membosankan.

Acara berikutnya ialah Talkshow dengan narasumber yang berasal dari perwakilan para donatur. Acara Talkshow kali ini dibawakan oleh Awalokita Mayangsari (FKM'06). Tema talkshow kali ini ialah peran mahasiswa dalam memajukan pendidikan di Indonesia. Narasumber tersebut antara lain, Rico Rustombi dari PT. INDIKA ENERGY, Arif Basuseno dari Bank Mandiri serta Tatan Amanda Taufik dari perwakilan Karya Salemba Empat. Talkshow dibuka dengan pernyataan manis dari Bapak Rico Rustombi. Ia berkata," saat ini sudah saatnya yang muda untuk lebih menunjukkan andil besar dalam negara ini. Yang muda harus lebih berprestasi lagi. Buat orang - orang percaya bahwa anak muda bisa diandalkan. Kebanyakan anak muda memang tidak dipercaya atau diremehkan oleh beberapa kalangan yang dikarenakan karena minimnya pengalaman mereka. Namun saya tidak percaya dengan pendapat seperti itu. Saat ini, di perusahaan kami, mayoritas kami menggunakan anak - anak muda dan kami bisa berhasil. Kami bisa lebih maju dan kami bisa sukses itu karena kami percaya bahwa yang muda akan membawa negeri ini menjadi lebih baik, termasuk anda semua yang ada ada sini. Sudah saatnya negara ini memberikan kesempatan lebih banyak kepada para pemuda untuk berkontribusi pada pembangunan negara ini." Tepuk tangan yang meriah menggema di ruangan itu. Aku yang tadinya sangat malas mengikuti acara ini sedikit termotivasi.( Maklum, sedikit galau karena nilai yang tidak memuaskan,^^)

Sang moderator pun bertanya kepada para narasumber," Saya ingin bertanya kepada bapak - bapak sekalian, mengapa perusahaan - perusahaan bapak ini mau ikut berpartisipasi dalam dunia pendidikan?" Dimulai dari Pak Rico Rustombi yang menjawab,

" Kami terinspirasi dari pembukaan UUD 1945 yang salah satu tujuannya berbunyi mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur . Hal tersebut akan tercapai jika orang - orang di negara ini pendidikannya sudah bagus. Jika diukur - ukur, sebenarnya pendidikan kita tidak kalah dengan luar negeri. Buktinya ialah kita sering memenangkan kompetisi - kompetisi internasional di bidang pendidikan. Kami juga mengetahui, bahwa pemerintah pasti mempunyai keterbatasan dalam mengurus pendidikan di negara ini. Jadi apa salahnya kita ikut berpartisipasi serta sadarilah bahwa tujuan yang ada di pembukaan UUD 1945 tadi adalah tanggung jawab kita sebagai Warga Negara Indonesia yang baik. Selain itu, kami juga tidak selamanya mencari profit semata namun jika kita memiliki visi dan misi yang sama, maka kami siap membantu"

Jawaban yang tak kalah luar biasa juga keluar dari Pak Arif Basuseno,

" Sesuai dengan analogi berikut, suatu ruangan berada pada kondisi yang gelap gulita. Namun jika ada satu titik terang saja, maka ruangan tersebut akan menjadi tidak gelap. Artinya adalah, negara yang luas dan besar ini mungkin masih ada pada keterpurukan walaupun dapat kita bilang bukan benar - benar terpuruk. Bagaimana kita mengubahnya? kita perlu satu titik, atau satu cara yang berpotensi mengubah keterpurukan itu. Dan cara itu ialah melalui pandidikan. Maka mari, mulai dari diri kita sendiri mulai menyadari betapa pentingnya pendidikan bagi negara ini. Mari kita bangkitkan negara ini bersama - sama, kita buat mata dunia terkagum - kagum dengan negara kita dan buat mereka mulai memperhitungkan Indonesia."

Suara tepuk tangan kali ini lebih bergemuruh dari sebelumnya. Sungguh tubuh ini merasa merinding mendengar pernyataan para narasumber. Kagum, bangga, memotivasi, itulah yang dapat aku gambarkan. Masih banyak pernyataan mereka yang tidak sempat aku ceritakan di sini. Hingga pada akhirnya, aku sadar betapa beruntungnya aku bisa hadir di sini dan perlahan perasaan malas dalam diriku tadi mulai terhapus.

Kemudian ada peserta yang bertanya tentang bagaimana kiat - kita bapak - bapak ini sehingga bisa seperti sekarang ini dan apa perbedaan gangguan zaman dahulu dengan sekarang. Mereka pun menjawab dengan pernyataan - pernyataan gemilang namun aku tidak mengingat urutan - urutan kata yang keluar sehingga aku hanya merangkumnya. Mereka berkata, " Kami tahu bahwa teman - teman ini pasti suka khawatir tentang masalah IP atau IPK. Menurut riset yang saya dapat ( Dari Bapak Tatan Amanda Taufik yang mengambil dari sebuah sumber) bahwa IP atau IPK hanya mempengaruhi 20% sisanya adalah di luar itu. Jadi teman - teman tidak usah khawatir mengenai IP teman - teman. Jika teman - teman memiliki kemampuan dan punya kemauan yang tinggi percayalah bahwa kalian akan mampu meraih yang kalian inginkan. Berorganisasi, networking yang baik serta bersikap kritislah agar kalian mampu mencapainya. Dan harus ditegaskan kembali bahwa nita kalian harus benar - benar niat yang tulus dan lurus, maka tujuan kalian akan tercapai. Jangan terlalu melihat ke belakang karena terkadang masa lalu membuat kita terpuruk, lihatlah ke depan. Kalian tahu makna dari kata Opportunity (Kesempatan)? Dalam kata Opportunity terdapat huruf "O" di dalamnya. Kemudian perhatikan kata "Yesterday (kemarin)", "Now(sekarang)" dan Tomorrow (Besok)" Dalam kata yesterday, tidak terdapat huruf "O" sehingga jika kita terlalu melihat ke belakang maka kesempatan yang akan datang semakin kecil. Kemudian dalam kata now, terdapat satu huruf "O" yang berarti bahwa jika kita mulai dari hari ini untuk memperbaiki diri maka kita akan dapat satu kesempatan. Lalu lihatlah kata tomorrow yang terdapat huruf "O" lebih banyak daro kata now, yang bermakna bahwa jika kita memandang hari esok, maka kita harus percaya bahwa akan lebih banyak kesempatan yang datang yang akan membuat kita sukses."

Sungguh luar biasa masukan - masukan dari mereka. Perkataan - perkataan mereka membuatku untuk lebih termotivasi.

Mereka juga," hambatan - hambatan yang sekarang dengan dulu memang berbeda. Dahulu lebih terbebani dengan keterbatasan - keterbatasan sementara sekarang informasi ada di mana - mana namun dunia hiburan semakin masuk dalam kehidupan manusia sehingga banyak yang teracuni. Butalah peraturan dalam hidup anda, visi, misi dan tujuan kemudian tegaskan diri kita untuk mencapai tujuan kita tersebut."

Sekitar dua jam acara talkshow tersebut diadakan pada akhirnya harus diakhiri oleh waktu. Kemudian acara dihentikan sejenak untuk ISHOMA. Setelah ISHOMA diadakan acara sharing dengan alumni. Salah satu alumni yang membuatku ternganga ialah salah satu alumni yang lulusan matematika UI berkata bahwa ia mendapatkan IPK 3,88 dan IP terakhir 4. Sungguh luar biasa. Ia kemudian menceritakan perjalanannya mengapa bisa seperti itu. Ia sebenarnya banyak mengalami kesulitan namun ia tetap berusaha sebaik mungkin hingga ia mendapat hasil yang luar biasa itu. Setelah lulus pun ia langsung dapat penawaran magang. Kemudian ia juga mencoba di pertamina hingga akhirnya ia sekarang bergabung dengan depkeu. Ia pun juga berkilah bahwa hasil yang didapat selama kuliah ( IPK 3,88 dan IP terakhir 4) belum mencapai targetnya. Dalam hatiku berkata bahwa pencapaian seperti itu pun ia masih belum puas atau belum sampai target sementara diriku ini hanya menargetkan untuk lulus dengan IPK di atas 3, just it. Kemudian ia juga menyemangati kami untuk bisa lebih baik darinya. Ia berkata bahwa ia belum belajar sungguh - sungguh karena sering diganggu oleh kegiatan organisasi dan mengajar. Dan berkata pula bahwa dengan kondisi kalian yang lebih baik serta lingkungan yang lebih baik. Ia juga berkata," Manfaatkan segala yang ada yang mendukung untuk kesuksesan kalian. Dan mintalah ridho dari kedua orang tua kalian dan selalu berdoa kepada Yang Maha Kuasa. Insya Allah semua akan tercapai. Amin."

Selesai acara sharing, dilanjutkan dengan acara motivation training. Motivation Training ini dibawakan oleh Hari Subagya, yang merupakan salah satu motivator ternama di Indonesia. Motivasi - motivasi yang ia berikan sangat - sangat menginspirasi kami, para peserta. Acara pun di tutup dengan doa bersama dilanjutkan dengan foto bersama. Waktu menunjukkan pukul 16.15 sewaktu acara usai. Segera ku langkahkan kaki menuju musholla terdekat untuk sholat Ashar setelah itu baru aku beranjak pulang. Perjalanan pulangku saat itu disertai rasa semangat yang luar biasa untuk bisa lebih baik ke depannya. Terutama untuk memperbaiki nilai - nilaiku di semester berikutnya. Kemudian aku juga bertekad untuk lebih selalu tersenyum dalam menghadapi dunia yang semakin keras. Tidak banyak mengeluh dan optimis. Aku pun merasa sangat bersyukur bahwa perasaan malasku untuk tidak hadir tidak membuatku tidak jadi hadir sehingga aku bisa mendapat motivasi melimpah ruah. Yups, malam minggu kali ini terasa lebih bersemangat dari biasanya, walaupun tetap sama tanpa ditemani oleh pacar yang seperti banyak orang berpikir bahwa malam minggu banyak menghabiskan waktu dengan pacarnya. Namun aku tetap yakin bahwa pemikiranku ini jauh lebih baik dari mereka.

Semoga bermanfaat buat yang membaca, jika ada kesalahan - kesalahan mohon dimaafkan. Amin

0 komentar:

Posting Komentar

Terima kasih atas kunjungannya, silahkan tinggalkan komentar anda di kolom ini !