Rabu, 23 Maret 2011

ADA RAHASIA DIBALIK RAHASIA (Part II)


Usai berpisah dengan Reza, aku pun berjalan menelusuri terminal Lebak Bulus tersebut seorang diri. Terlihat bahwa terminal tersebut masih ramai oleh penumpang - penumpang yang ingin menggunakan jasa tranportasi berupa bus ataupun angkutan umum. Beberapa kondektur bis menawarkan untuk menggunakan jasa bus ataupun angkutannya. Suara - suara," Parung....!! Parung!! Ayo mba parung mba....!! ayo langsung Parung... Parung...!!" . Atau suara lainnya yang terdengar, " Bayoran langsung Bayoran langsung, ayo ayo yang mau cepet sampai rumah, langsung berangkat nih. Bayoran ...!!! Bayoran!!! Di sisi lain terlihat beberapa sopir sedang menikmati rokoknya sambil menyeruput kopi yang tampak kebulan asapnya. Entah itu asap rokok atau asap dari kopinya. Beberapa petugas terminal pun masih sibuk mengatur bus dan angkutan umum yang berlalu lalang.

Setelah kulihat angkutan umum berwarna biru dengan garis berwarna ungu ditengahnya, aku pun mendekati angkutan tersebut. Setelah kulihat tulisan yang ada di kaca angkutan tersebut, yakni "Lebak Bulus-Ciledug" maka tak salah lagi inilah angkutan yang kucari - cari. Ketika kunaik, tampak sudah disesaki oleh para penumpang. Setelah kudapati tempat yang kosong, aku pun tak ragu untuk mengambil tempat duduk tersebut.
" Eh, kak sandy", Terdengar suara seseorang memanggilku.
Aku pun mencari - cari asal suara tersebut.
" Mau pulang kak??", Suara itu pun terdengar lagi dan kali ini aku dapat memastikan siapa orang tersebut. Tampak seorang wanita dengan rambut hitam lurus dengan panjang sebahu. Dan juga kacamatanya yang melekat di depan matanya menghiasi wajahnya. Ia mengenakan kaos berwarna putih dengan sedikit corak di bagian tengahnya serta celana panjang berwarna cream. Tas mungil berwarna coklat pun sedang dipangkunya seolah tak ingin dilepaskannya.



" Oh, kamu Fulanah (bukan nama sebenarnya) ya?? Yang kemarin ikut kampus expo di 63?", Tanyaku.
" Iya kak", Balasnya.
Kami berdua memang alumni SMA 63. Dan tiap tahun memang ada acara kampus expo di sekolah kami. Dan biasanya yang datang adalah alumni - alumninya yang telah sukses di kampusnya masing - masing. Dan si Fulanah ini adalah angkatan 2010 yang sekarang sedang menjalani kuliahnya di UI jurusan sastra Indonesia. Sebenarnya aku agak pangling saat liat dia, abis dulu berkerudung sih,hehee....
" Kakak mau pulang?"
" Iya,kamu jugakan?"
" Iya. Emang tiap hari pulang pergi? Ga ngekos?"
" Ga tiap hari sih pulangnya. Kamu?"
" Sama, saya sih ngekos kak, cuma ada barang yang mau diambil jadi pulang deh hari ini."
" Oh gitu ya. Mang rumah kamu di mana??"
" Rumah saya sih di .......... (alamat dirahasiakan,heheee....). Kalo kakak?"
" Saya di Taman Asri."
Setelah perbincangan tadi, angkutan yang kami tumpangi semakin lama semakin penuh sehingga sangat tidak nyaman. Kami pun sibuk dengan handphone kami masing - masing. Aku sibuk membalas sms yang masuk ke HP-ku. Entah bagaimana dengan Fulanah, yang pasti ia juga terlihat memainkan tombol - tombol di HP-nya.

Setelah kepadatan angkutan yang kami tumpangi mulai menurun, ia kembali menegurku terlebih dahulu.
" Emang di UI ada bom ya kak??",Tanyanya.
" Heh?? (Heran) Kata siapa?",Jawabku penasaran.
" Dapet info dari anin. Katanya ada bom di FISIP tadi"
" Loh?? Temen kakak aja tadi ada yang abis seminar di sana,masa ada bom sih???"
" Tau deh. Ni juga dapet info dari Anin. Emang seminar apa kak?"
" Tau deh tadi, kakak juga lupa. Abis temen kakak yang ikut."
Perlu diberitahu bahwa Anin ialah teman kami yang seangkatan dengan Fulanah dan alumni SMA 63 juga. Sekarang ia ada di aktuaria D3 UI. Sementara temanku yang aku maksud ialah Reza Firmansyah sebagaimana yang telah diceritakan di Part I.
" Lah, kamu kan FIB. Sebelahan ama FISIP. Mang waktu pulang tadi ga liat?",Tanyaku.
" Ga liat kak. hehee.... Abis emang biasa rame di situ mah", Jawabnya dengan tersenyum manis.
" Hmmm.FIB sih emang selalu rame."
" Emang tuh."
Setelah itu pun kami lebih banyak diam dan aku pun sudah hampir tiba. Penumpang di angkutan kami pun semakin sepi karena sudah banyak yang lebih dahulu turun daripada kami. Setelah angkutan tersebut sampai di daerah Larangan, aku pun turun dari angkutan umum. Segera aku berpamitan dengan Fulanah.
" Kakak duluan ya, hati - hati", Sapaku.
" Oh iya kak. Hati - hati juga ya", Balasnya.
Aku pun mengeluarkan selembar uang lima ribuan untuk membayar ongkos angkutan umum. Setelah uangnya diterima oleh sang sopir, angkutan tersebut pun melaju dan semakin lama semakin hilang ditelan oleh keramaian jalan raya saat itu.

Setelah naik angkutan umum, aku masih harus berjalan menuju rumahku. Tidak terlalu jauh sih,tapi lumayan juga. Dalam perjalananku tersebut, aku pun memikirkan hal yang baru saja terjadi padaku. Sebelum melakukan perjalanan pulang aku sangat gundah, galau, lemas dan letih. Semua hal negatif tersebut membuatku tidak bersemangat. Dan pada saat mau naik bus yang biasa kutumpangi entah kenapa bus tersebut seakan tak mau kutumpangi. Dan pada akhirnya timbul semacam keinginan atau dorongan dari dalam hatiku untuk naik bus dengan rute yang lain yang tidak biasa kulewati. Lalu saat kulalui perjalananku dengan rute yang tidak biasa tersebut, aku pun merasa banyak mendapat kejutan. Biasanya jika aku naik rute yang biasa (Depok - Blok M - Ciledug) pasti diriku hanya akan bosan menanti kemacetan dan jarang sekali menjumpai kejutan - kejutan yang dapat menghilangkan rasa bosan selama perjalanan. Tetapi saat ada dorongan dari dalam hatiku untuk memilih rute yang lain yang ternyata memang memberiku kejutan, membuatku perjalananku malam itu sangat menyenangkan.

Mengapa kubilang menyenangkan?? Pertama aku menemui kelompok pengamen yang ingin mengamen di bus secara bergiliran. Menurutku, hal tersebut merupakan kejadian yang cukup unik dan jadi sedikit tahu tentang kehidupan pengamen. Kedua, di perjalanan tersebut aku bertemu dengan Reza Firmansyah, adik kelasku yang masih angkatan 2010. Saat keseharian di Matematika, aku sangat jarang berbicara dengan dia. Entah karena diriku yang kurang akrab atau memang dia yang jarang terlihat akan tetapi pada intinya aku kurang mengenal kepribadiannya. Tetapi, hari ini aku mampu berbicara banyak hal dengan dia, mengetahui kegiatan yang ia lakukan dan menurutku hal yang ia lakukan cukup menarik dan aku tidak pernah menyangka hal tersebut. Ketiga, aku bertemu dengan Fulanah. Cukup lama aku tidak bertemu dengannya. Entah angin apa yang bisa mempertemukanku dengannya, tapi hal tersebut sangat menyenangkan karena bisa silaturahim dengan seorang sahabat yang telah lama tidak bertemu. Terakhir, aku merasa bahwa Allah telah mengatur semuanya hingga aku mengalami kejadian - kejadian seperti yang telah kuceritakan di atas. Dimulai dengan dorongan dari dalam hatiku yang sangat ingin cepat pulang dan memilih rute lain hingga aku menemui kejadian - kejadian tadi. Aku merasa bahwa Allah telah menegurku untuk tidak terlalu larut dalam kejenuhan. Dia ingin menghilangkan segala kepenatan, kemalasan serta kegundahan yang sedang menggeluti diriku dengan memberikan perjalanan yang penuh hikmah hari ini. Dan bagiku, Allah telah memberikan perjalanan yang indah padaku hari ini. Aku percaya bahwa Allah ingin memberikan yang terbaik padaku. Dan saat itu aku percaya bahwa Allah memang punya rencana -rencana khusus untuk hamba-Nya. Dan aku berharap Allah selalu menunjukkan kasih sayang-Nya kepadaku terutama di saat - saat di mana kondisiku sedang menurun seperti hari ini. Kemudian kuucapkan Subhanallah, Subhanallah, Subhanallah yang dilanjutkan dengan istighfar sebanyak - banyaknya.

Setelah sampai di rumah,aku pun segera membersihkan diri. Lalu dilanjtukan dengan makan malam dan sedikit membuka pelajaran yang kupelajari saat di kampus. Setelah mata ini terasa sangat berat. Aku pun memejamkan mataku dengan didahului doa yang menjadi pengantar tidurku. Dan sembari terlelap, aku pun merenungi kejadian - kejadian yang kurenungi hari ini. Dan aku merasa sangat bersyukur atas semua yang telah diberikan Allah kepadaku. Subhanallah, Subhanallah, Subhanallah.

3 komentar:

  1. yap Sandy, ALLAH punya cara tersendiri dalam mengingatkan atau menegur hamba-Nya, ALLAH punya cara tersendiri untuk membahagiakan hamba-Nya,

    terkadang manusia yang suka tidak puas atau tak menyadari segala nikmat-Nya..

    semoga kapan2 waktu mempertemukan kita, dan bisa banyak dapet cerita dari Sandy,

    wassalaamualaykum

    ratih katma

    BalasHapus

Terima kasih atas kunjungannya, silahkan tinggalkan komentar anda di kolom ini !