DAAN MOGOT, PEMUDA GIGIH PEJUANG INDONESIA
Daan Mogot, salah satu contoh pemuda yang dapat diteladani kisah perjuangannya demi tanah air Indonesia
REVIEW NOVEL HUJAN
Novel terbaru karangan Tere Liye berjudul Hujan yang menceritakan kehidupan seorang gadis bernama Lail, salah satu korban selamat dari bencana gunung meletus skala 8 VEI.
AYAT-AYAT CINTA 2
Sebuah novel karya Habiburrahman El Shirazy, merupakan lanjutan dari Ayat-Ayat Cinta 1 yang mengkisahkan hidup seorang muslim Indonesia bernama Fahri.
REMBULAN TENGGELAM DI WAJAHMU
Sebuah review novel karya Tere Liye. Novel yang mengisahkan jawaban atas pertanyaan berkecamuk milik Ray atas apa yang ia peroleh sepanjang hidupnya.
FT : SUNDERLAND VS MU 2-1
Bertandang ke Stadium of Light, MU justru kembali tersungkur. Perjalanan menembus empat besar pun kian sulit.
DILAN
Sebuah novel karya Pidi Baiq yang mengangkat kisah percintaan anak SMA. Ceritanya ringan dan menggemaskan.
FT : CHELSEA vs MU 1-1
Bertandang ke Stamford Bridge, MU harus puas berbagi angka. Sempat unggul melalui gol Jesse Lingard, gol Diego Costa pada menit ke-90 memupus harapan MU untuk membawa pulang poin penuh.
NEGERI DI UJUNG TANDUK
Sebuah review Novel karya Tere Liye : Negeri di Ujung Tanduk
Jumat, 31 Januari 2014
The Impossible (Review)
Selasa, 21 Januari 2014
Manchester United : Lost of Power
Senin dinihari, pertandingan antara Manchester United vs Chelsea yang berlangsung di Stamford Bridge usai. Kedudukan akhir, Chelsea menang dengan skor 3-1. Hasil ini membuat Chelsea tetap berada pada persaingan perburuan gelar di peringkat ketiga, tertinggal dua angka dari Arsenal. Sementara MU, tertahan di peringkat tujuh dan semakin tertinggal jauh dari Arsenal. Selain itu, Mourinho sukses memperpanjang rekor tak terkalahkan Chelsea di Stamford Bridge selama di bawah asuhannya. Samuel Eto'o sukses mencetak hattrick ke gawang MU. Gol balasan MU dicetak oleh Chicarito.
Sebagai fans MU, jujur gw kecewa banget sama penampilan mereka musim ini. Dulu, setiap MU tanding gw semangat banget buat nonton. Berbeda sama sekarang, penampilan MU yang gak konsisten, bikin gw rada males nonton mereka. Mulai dari pertama kali gw suka sama klub ini, gw kira ini adalah musim terburuk yang pernah gw liat. Bayangin aja, sekarang mereka masih nangkring di posisi 7 tertinggal 14 poin dari Arsenal di puncak klasemen.
Banyak pihak menyalahkan David Moyes sebagai dalang utama dari penampilan MU yang inkonsisten hingga saat ini. Namun secara statistik, kiprah David Moyes di tahun pertamanya masih lebih baik dibandingkan para pendahulunya yakni Sir Alex dan Sir Mat Busby. Well, sepakbola modern seperti sekarang ini pasti menuntut prestasi sehingga banyak pihak yang tidak terlalu mementingkan statistik seperti itu. Lalu, benarkah semua yang terjadi menjadi kesalahan David Moyes semata?
Memang, sebagai pelatih baru Moyes butuh adaptasi terhadap pekerjaan barunya, apalagi pekerjaan yang diberikan adalah sebuah pekerjaan terbesar sepanjang karir kepelatihannya. Gw pun memaklumi bahwa memang Moyes mungkin butuh waktu untuk membuat MU kembali perkasa. Para fans MU pun masih percaya bahwa Moyes bisa menyusul jejak Sir Alex, walaupun banyak juga yang sudah sakit hati melihat tim kesayangannya kalah terus. Tapi, setelah gw lihat-lihat banyak loh pelatih baru di klub hebat namun klub tersebut tetap terjada kehebatannya. Lihat saja Pep Guardiola, Manuel Pellegrini, Jose Mourinho, Roberto Martinez dan sebagainya. Pep sukses membawa Munich tetap perkasa sebagai penguasa Bundesliga. Sementara Jose Mourinho yang reuni dengan Chelsea, sukses mempertahankan Chelsea sebagai salah satu kandidat juara Liga Primer. Manuel Pellegrini yang menangani tetangga MU, yakni Man. City, perlahan mulai menunjukkan konsistensinya yang saat ini duduk di posisi runner up Liga Inggris. Sementara Everton yang ditangani Martinez, tetap menjadi kuda hitam yang disegani di Liga Inggris dan sekarang duduk di peringkat keenam. Lalu, bagaimana Moyes? Anda bisa lihat sendiri.
Setelah gw pikir-pikir, memang kesalahan tidak hanya terletak pada Moyes. Menurut gw, para pemain MU juga memiliki peran hingga menyebabkan MU seperti sekarang ini. Pada era Sir Alex, skuad memang banyak diisi pemain muda yang menjanjikan masa depan MU seperti Tom Cleverley, Danny Wellbeck, Nick Powell, W. Zaha, A. Henriquez dan sebagainya. Kemudian ada beberapa pemain senior yang menjadi tulang punggung seperti Van Persie, Wayne Rooney, Michael Carrick, Nemanja Vidic, Patrice Evra dan Rio Ferdinand. Pemain-pemain tersebut menjadi kunci dari kesuksesan MU pada musim sebelumnya. Namun dapat dilihat pada musim ini, banyak sekali pemain kunci MU yang mengalami cedera sehingga Moyes pun semakin sulit menentukan pilihan. Van Persie dan Rooney yang hingga kini belum kembali bermain, Nani pun mengalami masalah yang sama, dan beberapa pemain lain seperti Jones, Rafael, Carrick, Ferdinand dan Vidic yang sempat absen dalam beberapa pertandingan. Gw rasa kalo pemain-pemain MU gak cedera, mungkin MU gak akan seburuk sekarang.
Selain itu, memang MU kehilangan kreativitas serangan. Permainannya sangat monoton dengan selalu menyerang dari sayap. Masalah ini memang sebenarnya sudah terjadi sejak Sir Alex masih menangani MU. Bahkan kalo gw pikir-pikir, kadang bingung juga gw padahal waktu era Sir Alex MU juga kurang kreatif dan lebih menyerang lewat sayap tapi tetap aja keren. Gelandang-gelandang tengah MU minim banget kreativitasnya. Padahal, gw dulu berharap Tom Cleverley bisa jadi bintang masa depan, namun sejak ia cedera penampilannya tak kunjung membaik. Hal yang sama juga ada pada Anderson. Harapan pun muncul ketika Fletcher sembuh dari sakitnya. Gw pun berharap apabila ia diduetkan dengan Carrick lebih sering, mungkin lini tengah MU akan kembali bagus.
Selanjutnya pemain sayap. Sejauh ini pemain sayap yang bermain konsisten adalah Adnan Januzaj dan Antonio Valencia. Young, Nani, Kagawa, masih tampil angin-anginan. Padahal, sayap adalah salah satu kunci permainan MU. Gw rasa, MU perlu menemukan amunisi di sektor ini, entah membeli pemain baru atau memberi kesempatan pada pemain muda seperti Zaha dan Lingard.
Lanjut ke sektor penyerang. Bisa dibilang MU termasuk klub yang memiliki stok penyerang cukup banyak. Ada Van Persie, Rooney, Wellbeck, dan Chicarito. MU juga memiliki Henriquez sebagai pemain masa depan. Entah kenapa, dalam beberapa pertandingan MU sangat kesulitan mencetak gol. Di Liga Inggris pun, MU hanya duduk di peringkat kelima dalam urusan mencetak gol. Penyebabnya mungkin karena kurangnya kreatifitas serangan yang dibangun dari tengah. Cederanya Van Persie dan Rooney juga menjadi penyebab berkurangnya produktivitas gol MU saat ini.
So, gimana solusinya? Menurut gw, Moyes perlu segera mencari penambal para pemain tua seperti Evra, Vidic, Ferdinand, dan Carrick. Mungkin dengan mengorbitkan pemain muda ataupun membeli pemain baru. Kemudian mencari seorang gelandang kreatif di lini tengah MU. Untuk lini depan menurut gw gak usah dirombak. Ketika Rooneydan Van Persie sembuh, gw rasa kran gol MU akan kembali mengucur. Mari kita lihat perkembangan MU ke depannya. Dalam waktu dekat, MU akan menghadapi pertarungan hidup mati dengan Sunderland pada semifinal Capital One Cup, Kamis dinihari. So, let's we see !
Jumat, 03 Januari 2014
Negeri di Ujung Tanduk (Quotes)
".... kita sebenarnya sedang berperang melawan kezaliman yang dilakukan kita sendiri dan orang-orang di sekitar kita yang mengambil keuntungan karena memiliki pengetahuan, kekuasaan, atau sumber daya. Jika kita memilih tidak peduli, lebih sibuk dengan urusan masing-masing, nasib negeri ini persis seperti sekeranjang telur di ujung tanduk, hanya soal waktu akan pecah berantakan. Ini negeri di ujung tanduk ..."
"... masalah terbesar bangsa kita adalah penegakan hukum. Hanya itu. Sesederhana itu. Kita tidak hanya bicara soal soal hukum dalam artian sempit, seperti menangkap orang-orang jahat. Melainkan hukum secara luas, yang mengunci sistem agar berjalan lebih baik, membuat semua orang merasa nyaman dan aman. Jika hukum benar-benar ditegakkan di muka bumi negeri ini, banyak masalah bisa selesai dengan sendirinya"
"Siapa yang sebenarnya memiliki sebuah partai politik, hadirin sekalian? Siapa? Bukankah banyak partai yang dikuasai elitenya saja. Apa kata elite, semua harus ikut. Jika elite pimpinan partai bilang A, semua anggota harus bilang A. Jika menolak, ditendang dari kepengurusan, disingkirkan. Saya sungguh bingung dengan pertanyaan ini, karena kenyataannya, sebaliknya,, siapa yang bekerja paling besar untuk kemajuan partai? Apakah mereka? Ratu? Presiden direktur? Elite partai?" ....... Bukankah kita semua, kader paling hina, yang bekerja keras siang-malam untuk partai? Kita sumbangkan uang untuk partai. Kita urunan untuk menyewa bus agar bisa menghadiri rapat terbuka. Kita mengeluarkan uang yang kita miliki demi perjuangan. Lantas siapa yang menikmatinya, hah? Siapa yang tertawa? Siapa?"
"Jarak antara akhir yang baik dan akhir yang buruk dari semua cerita hari ini hanya dipisahkan oleh sesuatu yang kecil saja, yaitu kepedulian"
"Kepedulian kita hari ini akan memberikan perbedaan berarti pada masa depan. Kecil saja, sepertinya sepele, tapi bisa besar dampaknya pada masa mendatang. Apalagi jika kepedulian itu besar ..."
"Kau tahu nak, sepotong intan terbaik dihasilkan dari dua hal, yaitu suhu dan tekanan yang tinggi di perut bumi. Semakin tinggi suhu yang diterimanya, semakin tinggi tekanan yang diperolehnya, maka jika dia bertahan, tidak hancur, dia jsutru berubah menjadi intan yang berkilau tiada tara. Keras. Kokoh. Mahal harganya. Sama halnya dengan kehidupan, seluruh kejadian menyakitkan yang kita alami, semakin dalam dan menyedihkan rasanya, jika kita bisa bertahan, tidak hancur, maka kita akan tumbuh menjadi seseorang yang berkarakter laksana intan. Keras. Kokoh"
"Di negeri di ujung tanduk, kehidupan semakin rusak. Bukan karena orang jahat semakin banyak, tapi semakin banyak orang yang memilih tidak peduli lagi. Di negeri di ujung tanduk, para penipu menjadi pemimpin, para pengkhianat menjadi pujaan. Bukan karena tidak ada lagi yang memiliki teladan, tapi mereka memutuskan menutup mata dan memilih hidup bahagia sendirian. Tapi di negeri di ujung tanduk, setidaknya kawan, seorang petarung sejati akan memilih jalan suci, meski habis seluruh darah di badan, menguap segenap air mata, dia akan berdiri paling akhir, demi membela kehormatan"Kemudian, ada sebuah nasihat yang menarik dalam novel ini.
Kata papa, bahkan bila terbakar hangus seluruh keluarga kita, jangan pernah berhenti peduli. Walaupun terfitnah kejam keluarga kita, hingga rasanya sakit menembus relung hati, jangan pernah berhenti berbuat baik.
Anak-anakku, jadilah orang-orang yang berdiri gagah di depan, membela kebenaran dan keadilan. Jadilah orang-orang yang berdiri perkasa di depan, membantu orang-orang lemah dan dilemahkan. Atau jika tidak, berdirilah di belakang orang-orang yang melakukannya, dukung mereka sekuat tenaga.
Maka, seluruh kesedihan akan diangkat dari hati, seluruh beban akan terasa ringan. Karena akan tiba massanya orang-orang terbaik datang, yang bahu-membahu menolong dalam kebaikan. Akan tiba massanya orang-orang dengan kehormatan hadir, yang memilih jalan suci penuh kemuliaan.
Percayalah. Dan jangan pernah berhenti percaya, meski tidak ada lagi di depan,belakang, kiri kananmu yang tetap percaya.
Itulah beberapa quotes menarik yang dikutip langsung dari novel 'Negeri di Ujung Tanduk' karangan Tere Liye. Semoga dengan membacanya, dapat memberikan inspirasi dan motivasi bagi kita semua.
Negeri di Ujung Tanduk (Review)
Kamis, 02 Januari 2014
Detective Conan Volume 76 (Review)