Senin, 20 Januari 2013
Senin dinihari, pertandingan antara Manchester United vs Chelsea yang berlangsung di Stamford Bridge usai. Kedudukan akhir, Chelsea menang dengan skor 3-1. Hasil ini membuat Chelsea tetap berada pada persaingan perburuan gelar di peringkat ketiga, tertinggal dua angka dari Arsenal. Sementara MU, tertahan di peringkat tujuh dan semakin tertinggal jauh dari Arsenal. Selain itu, Mourinho sukses memperpanjang rekor tak terkalahkan Chelsea di Stamford Bridge selama di bawah asuhannya. Samuel Eto'o sukses mencetak hattrick ke gawang MU. Gol balasan MU dicetak oleh Chicarito.
Sebagai fans MU, jujur gw kecewa banget sama penampilan mereka musim ini. Dulu, setiap MU tanding gw semangat banget buat nonton. Berbeda sama sekarang, penampilan MU yang gak konsisten, bikin gw rada males nonton mereka. Mulai dari pertama kali gw suka sama klub ini, gw kira ini adalah musim terburuk yang pernah gw liat. Bayangin aja, sekarang mereka masih nangkring di posisi 7 tertinggal 14 poin dari Arsenal di puncak klasemen.
Banyak pihak menyalahkan David Moyes sebagai dalang utama dari penampilan MU yang inkonsisten hingga saat ini. Namun secara statistik, kiprah David Moyes di tahun pertamanya masih lebih baik dibandingkan para pendahulunya yakni Sir Alex dan Sir Mat Busby. Well, sepakbola modern seperti sekarang ini pasti menuntut prestasi sehingga banyak pihak yang tidak terlalu mementingkan statistik seperti itu. Lalu, benarkah semua yang terjadi menjadi kesalahan David Moyes semata?
Memang, sebagai pelatih baru Moyes butuh adaptasi terhadap pekerjaan barunya, apalagi pekerjaan yang diberikan adalah sebuah pekerjaan terbesar sepanjang karir kepelatihannya. Gw pun memaklumi bahwa memang Moyes mungkin butuh waktu untuk membuat MU kembali perkasa. Para fans MU pun masih percaya bahwa Moyes bisa menyusul jejak Sir Alex, walaupun banyak juga yang sudah sakit hati melihat tim kesayangannya kalah terus. Tapi, setelah gw lihat-lihat banyak loh pelatih baru di klub hebat namun klub tersebut tetap terjada kehebatannya. Lihat saja Pep Guardiola, Manuel Pellegrini, Jose Mourinho, Roberto Martinez dan sebagainya. Pep sukses membawa Munich tetap perkasa sebagai penguasa Bundesliga. Sementara Jose Mourinho yang reuni dengan Chelsea, sukses mempertahankan Chelsea sebagai salah satu kandidat juara Liga Primer. Manuel Pellegrini yang menangani tetangga MU, yakni Man. City, perlahan mulai menunjukkan konsistensinya yang saat ini duduk di posisi runner up Liga Inggris. Sementara Everton yang ditangani Martinez, tetap menjadi kuda hitam yang disegani di Liga Inggris dan sekarang duduk di peringkat keenam. Lalu, bagaimana Moyes? Anda bisa lihat sendiri.
Setelah gw pikir-pikir, memang kesalahan tidak hanya terletak pada Moyes. Menurut gw, para pemain MU juga memiliki peran hingga menyebabkan MU seperti sekarang ini. Pada era Sir Alex, skuad memang banyak diisi pemain muda yang menjanjikan masa depan MU seperti Tom Cleverley, Danny Wellbeck, Nick Powell, W. Zaha, A. Henriquez dan sebagainya. Kemudian ada beberapa pemain senior yang menjadi tulang punggung seperti Van Persie, Wayne Rooney, Michael Carrick, Nemanja Vidic, Patrice Evra dan Rio Ferdinand. Pemain-pemain tersebut menjadi kunci dari kesuksesan MU pada musim sebelumnya. Namun dapat dilihat pada musim ini, banyak sekali pemain kunci MU yang mengalami cedera sehingga Moyes pun semakin sulit menentukan pilihan. Van Persie dan Rooney yang hingga kini belum kembali bermain, Nani pun mengalami masalah yang sama, dan beberapa pemain lain seperti Jones, Rafael, Carrick, Ferdinand dan Vidic yang sempat absen dalam beberapa pertandingan. Gw rasa kalo pemain-pemain MU gak cedera, mungkin MU gak akan seburuk sekarang.
Selain itu, memang MU kehilangan kreativitas serangan. Permainannya sangat monoton dengan selalu menyerang dari sayap. Masalah ini memang sebenarnya sudah terjadi sejak Sir Alex masih menangani MU. Bahkan kalo gw pikir-pikir, kadang bingung juga gw padahal waktu era Sir Alex MU juga kurang kreatif dan lebih menyerang lewat sayap tapi tetap aja keren. Gelandang-gelandang tengah MU minim banget kreativitasnya. Padahal, gw dulu berharap Tom Cleverley bisa jadi bintang masa depan, namun sejak ia cedera penampilannya tak kunjung membaik. Hal yang sama juga ada pada Anderson. Harapan pun muncul ketika Fletcher sembuh dari sakitnya. Gw pun berharap apabila ia diduetkan dengan Carrick lebih sering, mungkin lini tengah MU akan kembali bagus.
Selanjutnya pemain sayap. Sejauh ini pemain sayap yang bermain konsisten adalah Adnan Januzaj dan Antonio Valencia. Young, Nani, Kagawa, masih tampil angin-anginan. Padahal, sayap adalah salah satu kunci permainan MU. Gw rasa, MU perlu menemukan amunisi di sektor ini, entah membeli pemain baru atau memberi kesempatan pada pemain muda seperti Zaha dan Lingard.
Lanjut ke sektor penyerang. Bisa dibilang MU termasuk klub yang memiliki stok penyerang cukup banyak. Ada Van Persie, Rooney, Wellbeck, dan Chicarito. MU juga memiliki Henriquez sebagai pemain masa depan. Entah kenapa, dalam beberapa pertandingan MU sangat kesulitan mencetak gol. Di Liga Inggris pun, MU hanya duduk di peringkat kelima dalam urusan mencetak gol. Penyebabnya mungkin karena kurangnya kreatifitas serangan yang dibangun dari tengah. Cederanya Van Persie dan Rooney juga menjadi penyebab berkurangnya produktivitas gol MU saat ini.
So, gimana solusinya? Menurut gw, Moyes perlu segera mencari penambal para pemain tua seperti Evra, Vidic, Ferdinand, dan Carrick. Mungkin dengan mengorbitkan pemain muda ataupun membeli pemain baru. Kemudian mencari seorang gelandang kreatif di lini tengah MU. Untuk lini depan menurut gw gak usah dirombak. Ketika Rooneydan Van Persie sembuh, gw rasa kran gol MU akan kembali mengucur. Mari kita lihat perkembangan MU ke depannya. Dalam waktu dekat, MU akan menghadapi pertarungan hidup mati dengan Sunderland pada semifinal Capital One Cup, Kamis dinihari. So, let's we see !
Senin dinihari, pertandingan antara Manchester United vs Chelsea yang berlangsung di Stamford Bridge usai. Kedudukan akhir, Chelsea menang dengan skor 3-1. Hasil ini membuat Chelsea tetap berada pada persaingan perburuan gelar di peringkat ketiga, tertinggal dua angka dari Arsenal. Sementara MU, tertahan di peringkat tujuh dan semakin tertinggal jauh dari Arsenal. Selain itu, Mourinho sukses memperpanjang rekor tak terkalahkan Chelsea di Stamford Bridge selama di bawah asuhannya. Samuel Eto'o sukses mencetak hattrick ke gawang MU. Gol balasan MU dicetak oleh Chicarito.
Sebagai fans MU, jujur gw kecewa banget sama penampilan mereka musim ini. Dulu, setiap MU tanding gw semangat banget buat nonton. Berbeda sama sekarang, penampilan MU yang gak konsisten, bikin gw rada males nonton mereka. Mulai dari pertama kali gw suka sama klub ini, gw kira ini adalah musim terburuk yang pernah gw liat. Bayangin aja, sekarang mereka masih nangkring di posisi 7 tertinggal 14 poin dari Arsenal di puncak klasemen.
Banyak pihak menyalahkan David Moyes sebagai dalang utama dari penampilan MU yang inkonsisten hingga saat ini. Namun secara statistik, kiprah David Moyes di tahun pertamanya masih lebih baik dibandingkan para pendahulunya yakni Sir Alex dan Sir Mat Busby. Well, sepakbola modern seperti sekarang ini pasti menuntut prestasi sehingga banyak pihak yang tidak terlalu mementingkan statistik seperti itu. Lalu, benarkah semua yang terjadi menjadi kesalahan David Moyes semata?
Memang, sebagai pelatih baru Moyes butuh adaptasi terhadap pekerjaan barunya, apalagi pekerjaan yang diberikan adalah sebuah pekerjaan terbesar sepanjang karir kepelatihannya. Gw pun memaklumi bahwa memang Moyes mungkin butuh waktu untuk membuat MU kembali perkasa. Para fans MU pun masih percaya bahwa Moyes bisa menyusul jejak Sir Alex, walaupun banyak juga yang sudah sakit hati melihat tim kesayangannya kalah terus. Tapi, setelah gw lihat-lihat banyak loh pelatih baru di klub hebat namun klub tersebut tetap terjada kehebatannya. Lihat saja Pep Guardiola, Manuel Pellegrini, Jose Mourinho, Roberto Martinez dan sebagainya. Pep sukses membawa Munich tetap perkasa sebagai penguasa Bundesliga. Sementara Jose Mourinho yang reuni dengan Chelsea, sukses mempertahankan Chelsea sebagai salah satu kandidat juara Liga Primer. Manuel Pellegrini yang menangani tetangga MU, yakni Man. City, perlahan mulai menunjukkan konsistensinya yang saat ini duduk di posisi runner up Liga Inggris. Sementara Everton yang ditangani Martinez, tetap menjadi kuda hitam yang disegani di Liga Inggris dan sekarang duduk di peringkat keenam. Lalu, bagaimana Moyes? Anda bisa lihat sendiri.
Setelah gw pikir-pikir, memang kesalahan tidak hanya terletak pada Moyes. Menurut gw, para pemain MU juga memiliki peran hingga menyebabkan MU seperti sekarang ini. Pada era Sir Alex, skuad memang banyak diisi pemain muda yang menjanjikan masa depan MU seperti Tom Cleverley, Danny Wellbeck, Nick Powell, W. Zaha, A. Henriquez dan sebagainya. Kemudian ada beberapa pemain senior yang menjadi tulang punggung seperti Van Persie, Wayne Rooney, Michael Carrick, Nemanja Vidic, Patrice Evra dan Rio Ferdinand. Pemain-pemain tersebut menjadi kunci dari kesuksesan MU pada musim sebelumnya. Namun dapat dilihat pada musim ini, banyak sekali pemain kunci MU yang mengalami cedera sehingga Moyes pun semakin sulit menentukan pilihan. Van Persie dan Rooney yang hingga kini belum kembali bermain, Nani pun mengalami masalah yang sama, dan beberapa pemain lain seperti Jones, Rafael, Carrick, Ferdinand dan Vidic yang sempat absen dalam beberapa pertandingan. Gw rasa kalo pemain-pemain MU gak cedera, mungkin MU gak akan seburuk sekarang.
Selain itu, memang MU kehilangan kreativitas serangan. Permainannya sangat monoton dengan selalu menyerang dari sayap. Masalah ini memang sebenarnya sudah terjadi sejak Sir Alex masih menangani MU. Bahkan kalo gw pikir-pikir, kadang bingung juga gw padahal waktu era Sir Alex MU juga kurang kreatif dan lebih menyerang lewat sayap tapi tetap aja keren. Gelandang-gelandang tengah MU minim banget kreativitasnya. Padahal, gw dulu berharap Tom Cleverley bisa jadi bintang masa depan, namun sejak ia cedera penampilannya tak kunjung membaik. Hal yang sama juga ada pada Anderson. Harapan pun muncul ketika Fletcher sembuh dari sakitnya. Gw pun berharap apabila ia diduetkan dengan Carrick lebih sering, mungkin lini tengah MU akan kembali bagus.
Selanjutnya pemain sayap. Sejauh ini pemain sayap yang bermain konsisten adalah Adnan Januzaj dan Antonio Valencia. Young, Nani, Kagawa, masih tampil angin-anginan. Padahal, sayap adalah salah satu kunci permainan MU. Gw rasa, MU perlu menemukan amunisi di sektor ini, entah membeli pemain baru atau memberi kesempatan pada pemain muda seperti Zaha dan Lingard.
Lanjut ke sektor penyerang. Bisa dibilang MU termasuk klub yang memiliki stok penyerang cukup banyak. Ada Van Persie, Rooney, Wellbeck, dan Chicarito. MU juga memiliki Henriquez sebagai pemain masa depan. Entah kenapa, dalam beberapa pertandingan MU sangat kesulitan mencetak gol. Di Liga Inggris pun, MU hanya duduk di peringkat kelima dalam urusan mencetak gol. Penyebabnya mungkin karena kurangnya kreatifitas serangan yang dibangun dari tengah. Cederanya Van Persie dan Rooney juga menjadi penyebab berkurangnya produktivitas gol MU saat ini.
So, gimana solusinya? Menurut gw, Moyes perlu segera mencari penambal para pemain tua seperti Evra, Vidic, Ferdinand, dan Carrick. Mungkin dengan mengorbitkan pemain muda ataupun membeli pemain baru. Kemudian mencari seorang gelandang kreatif di lini tengah MU. Untuk lini depan menurut gw gak usah dirombak. Ketika Rooneydan Van Persie sembuh, gw rasa kran gol MU akan kembali mengucur. Mari kita lihat perkembangan MU ke depannya. Dalam waktu dekat, MU akan menghadapi pertarungan hidup mati dengan Sunderland pada semifinal Capital One Cup, Kamis dinihari. So, let's we see !
0 komentar:
Posting Komentar
Terima kasih atas kunjungannya, silahkan tinggalkan komentar anda di kolom ini !